Sunday, January 10, 2016

Be careful of what you wish for

Jumlah pekerjaan di kantor, sedang mencapai tingkat tertingginya minggu itu. Eh bukan, bukan seperti itu formulasinya... Selama berbulan-bulan, kerjaan dikantor terus menerus dalam situasi hectic. Rasanya seperti sprint dalam jarak marathon, sayangnya tanpa ada harapan untuk jadi pemenang. 
Tapi jangan salah sangka bahwa semua itu dijalani dalam situasi gloomy nan mencekam. Engga juga sih, kita semua ketawa2, merasa jadi satu team yang solid, namun memang banyaknya kerjaan bikin semua anggota team merasa lelah (eh mungkin ngga semua, gw aja, maklum menua). Namun terasa setiap hari bagaikan kejar kejaran dari satu meeting ke meeting lain, perdebatan satu ke perdebatan lain, dan kemudian menatap layar laptop mengerjakan semua perhitungan, laporan atau rencana sebelum matahari tenggelam di sisi barat, dan harus kembali bertempur dengan kemacetan Jakarta yang juga butuh energy tingkat tinggi untuk bisa melewatinya.




Perasaan gw sih, sebenarnya dibandingkan dengan teman2 yang lain apalagi orang2 yang posisinya diatas gw, kerjaan gw sih ngga ada hectic2nya.  Belum lagi gw punya waktu work from home satu hari setiap minggu, pulang kerumah pun selalu sebelum azan Isya berkumandang. Tapi, ya kenapa ya? kayaknya kepala gw penuuuh banget.  Iya sih gw punya bisnis sampingan jualan Cookies, tapi diitung2, setiap minggu, sebenarnya sedikit banget waktu yang digunakan untuk mengurusi bisnis ini, tapi memang bikin kepala juga penuh sih.


Entahlah, emang gw benernya terlahir jadi orang yang leyeh2an kali ya, jadi begitu kerja intense, rasanya cuapek banget.

Berbulan-bulan kerja on speed seperti itu membuat terakhir kali gw pergi liburan yang benar2 terhitung sebagai liburan yang terencana dengan baik adalah January. Iya, 11 bulan yang lalu saat bersama teman2 pergi ke Sikkim India. Setelah itu semua libutan yang gw lakukan adalah liburan yang sifatnya mendadak dan bahkan terhitung bukan liburan, karena bareng krucil.


Iya, buat gw, pergi bareng krucil memang bukan liburan. Itu jalan2, bukan liburan.  Karena, tahu sendiri lah, dengan 2 ekor krucil yang menempel bagaikan lem perangko, otak dan badan gw ngga pernah menemukan saat untuk berlibur. On terus, walaupun kali ini bukan memikirkan kerjaan, namun makanan, lokasi jalan2 dan itinerary jalan2.


Dan bahkan di akhir tahun ini, alih2 pergi jalan berdua atau sendirian, rencananya adalah pergi ke rumah adik gw di singapura, dan jalan2 kesana.  Lebih karena itu rencana yang paling mudah dibikin, dan bakal mudah dijalankan tanpa friksi apapun.



Jadi ditengah minggu itu, ketika sedang rehat sebentar diantara tumpukan email, gw sempat ngelangut.. hmm, walaupun akhir tahun ke Singapura sebenarnya biasa aja dan mungkin gw ngga akan liburan2 amat, gw benar2 menantikan hari2 itu.. Bayangan gw, hari2 itu bakalan jadi hari2 yang menyenangkan tanpa email, concal ataupun ngecek budget tersisa.  Walaupun, pastinya, ngga ada itu ngelencer lihat2 pasar sendirian atau kelilingan tanpa rencana seperti yang biasa  gw lakukan kalau liburan sendirian. Tapi, paling ngga... punya harapan diakhir tahun ada jalan2 saja, rasanya sudah menyenangkan.... sampai akhirnya


hmmm.... kayaknya enak kalau sebelum akhir tahun gw bisa berhenti kerja bentar, istirahat bentaaaar aja. Ngga kerja, ngga ngapa2in... ditempat tidur aja...


Dan mulailah semua cerita baru ini....cerita yang bikin ada hari2 dimana gw beneran di tempat tidur, ngga bisa ngapa2in, tidur lemes, mual dan keringetan.


Dan sambil lemes gitu, kepala gw mikir.... iya siiih, pengennya tiduran ajaa, tapi ngga gini juga kaliiii hohohoho....
Jadi, moral of the story : kalau mau punya harapan, kudu jelaaas, jangan sampai salah arti :/




---bersambung ke my journey---









No comments: