Friday, November 05, 2010

Rina anaknya Pak Parmo


Ini dia si Parmooooo

Suparmo, itu nama panjang bapak gue... Dulu waktu gue kecil, dan main kata2an nama bapak, gue paling marah kalau ada yang bilang nama bokap adalah Suporno. Dan waktu kelas 5 SD gue pernah sampai berantem besar (baca: tabok2an dan tendang2an) sama teman sekelas gara2 dia iseng mengganti nama bokap dengan suporno itu. Kalau emang mau panggil2 pake nama bokap, gue ngga papa, tapi jangan ganti2 seenak udel *hihimasiemosi

Seumur hidup, terutama setelah menginjak usia akil balik *hayyahistilahnya, gue bisa dibilang ga pernah kompak dalam pemikiran sama bokap. Dan being me, gue males dong mengkonfrontasi..soalnya kalo berantem ama bokap gue seringnya nangis gembeng, bukannya adu argumentasi, malah nangis doang. Dan karena males konfrontasi itu, akhirnya gue memilih untuk agak menjauh sama bokap. Dalam jarak aman, artinya kita tetep komunikasi, tapi ngga terlalu dekat, sampai jadi sebel2an. Itu lebih baik buat keamanan nasional hati masing2 kan...
Padahal waktu SD dulu, dia adalah jagoan gue. Mungkin karena gue anak pertama, dan jarak gue sama adik2 gue agak jauh (3-4 tahun) so gue punya cukup waktu lama berduaan sama bokap. Dulu, gue juga paling seneng kalo diajak kemana2 sama bokap. Nonton Bola di lapangan merdekanya balikpapan, nemenin dia cukur rambut di barbershop sesko-al, bahkan ke tangerang buat bayar PBB. Itu semua karena, bokap gue suka nraktir gue makan macem2.. Bakso, esteler, mi ayam, apapun yang waktu itu rasanya enaaak, mewah, dan cool. Cool, karena biasanya kita ngga ngaku kalo udah makan, takut dimarahin nyokap.. heheehe partner in crime.

Sampai saat ini juga gue suka masih ngerasa terharu kalau bokap buka dompetnya. Ga lain dan ngga bukan, adalah karena bokap nyimpen foto gue waktu masih kecil, di dompetnya. Foto ituu aja ngga ganti2.. dan kayaknya sih ngga ada foto lainnya...
foto yang disimpan mirip sama ini.. manis ya gue :)

Bokap dan Rangga, sebenernya dia ga berani gendong bayi. Tapi demi dipotret, maulah dia, tapi nyokap (lihat tangannya) udah standby disampingnya. BTW liat keloidnya? huu bakat terpendam yang diturunkan....:(

Dan bokap dulu (mungkin sampai sekarang) sangat ahli bermain catur. Namun sayangnya bakat dan kemampuan itu ngga menurun ke gue atau anaknya yang lain. Walaupun kadang2 kasian juga ngeliat dia ngajarin susah payah tapi gue tetep culun juga, tapi kadang2 yang bikin gue mutung untuk tanding sama dia adalah : Dia ngga mau ngalah sama anaknya. Bukannya ngalah, dia malah suka bikin gue dalam keadaan ngerasa menang, trus di skakmat, sambil ketawa2 megangin perutnya.
Bokap juga suka kalo anaknya makannya banyak. Untungnya waktu gue kecil, metabolisme gue bagus banget, sebanyak apapun gue makan, ngga jadi daging. Soalnya kalau gue lagi makan dan meleng, bokap suka diam2 nambahin nasi ke piring gue. Dan itu terjadi sampai sekarang, walaupun ngga diem2 lagi, tapi dia masih nanya "nambah rin?" hayyah, paak... anakmu udah ngga bisa makan banyak lagii, nanti genduuuttt :)

Tapi, ya itu dulu, begitu gue agak gede, dunia berubah. Gue ngga deket lagi sama bokap. Mungkin adek gue kedua yang lebih dekat sekarang, secara mereka tinggal serumah.

Satu tahun terakhir ini bokap divonis gagal ginjal. Seminggu 2 kali nyokap mengantar bokap ke patiunus, untuk hemodialisa. Kasian, ditusuk dan terbaring 5 jam, setiap kali datang, untuk mencuci darah yang sudah penuh dengan racun.
Sejak bokap hemodialisa, dan kelihatan sekali kalau udah ringkih. Gue jadi rada (lebih) sayang dan kadang2 iseng untuk nunjukin sayang gue ke dia. Jadi lebih sering meluk, atau sun pipinya.
Sebelum dan Setelah Hemodialisa, jadi kuruuuussss :(

Tapi tetep sih, kadang2 juga masih kesel sama kelakuan ajaibnya bokap terutama kalau lagi kumat ngusir2 kucing dengan jahatnya :)

Tapi mimpi gue tadi malam, bener2 mengingatkan gue lagi, kalau segimanapun gue ngga nyambungnya, diem2an, tetep aja gue sayang sama dia..
Jadi tadi malam yang gue mimpiin adalah : setiingnya gue lagi tiduran di tempat tidur, kayaknya gue masih kecil. Mungkin kelas 6 SD. Gue lupa kenapa tapi gue lagi sediiiiih banget, meringkuk merenungi nasib (huhah bahasanyaaa). Dan bokap dateng, memeluk gue. Dan gue merasa semua masalah gue bakalan beres dengan pelukan bokap itu. Eh ngga deng, pokoknya gue berasa nyaman banget.

Berpuluh tahun yang lalu, waktu gue SD, gue pernah sakit panas karena radang tenggorokan di akhir bulan ramadhan. Waktu itu saat gue terkapar sakit di tempat tidur dengan badan panas dingin, bokap dateng dan memeluk gue, sambil berdoa supaya gue cepet sembuh. Mirip seperti itu perasaan gue di mimpi malam tadi.

Dan pagi ini, sebelum mimpi itu hilang rasanya, gue nelpon bokap. Cerita tentang mimpi itu. Dan bokap bilang : "Itu soalnya kan bapak sayang sama kamu rin..." Huhah. Gembeng kreweng langsung deh airmata gue menetes2 sambil tetap menyamber bilang juga "aku kan juga sayang sama bapak" hohoho, gombal2ann :)
Anyway.. ya, sampai kapanpun gue akan jadi anaknya pak Parmo, dan sesebel2nya gue sama dia sesekali, tapi pada dasarnya gue sayang kok sama bokap. Dan harapan gue adalah dia tahu itu :)
Jakarta, 5 Nov 2010

Sunday, July 25, 2010

Alien bernama keloid

Keloid adalah jaringan kulit tambahan yang tumbuh di bekas luka. Keloid merupakan bekas luka hipertrofik. Keloid biasanya warnanya merah muda sampai coklat tua. Keloid tidak menular dan tidak berbahaya, hanya saja tampaknya bisa mengganggu dan rasanya bisa agak gatal.
Yang memiliki keloid biasanya orang berkulit gelap dan jarang ditemukan pada orang berkulit terang (wikipedia)


3 atau 4 tahun terakhir, gue diganggu banget sama 3 buah pulau kecil eks jerawat di dada. Keloid. Awalnya hanya berasal dari sebuah jerawat kecil mengganggu. Mungkin dia kagum sama keindahan dada gue (hueeek) dan memutuskan untuk menempel disana. Dan gue biarin. Gue pikir, "aaah dia kan cuman mengagumi dada gue, biarin aja" LHO... bukan bukan... bukan itu. Yang gue pikir saat itu adalah, "ah biarin aja, ntar juga hilang sendiri" dan itu ternyata kesalahan besar saudara2... Setelah si jerawat tersebut menempel, dia kemudian meradang, memerah, ya kayak jerawat orang jatuh cinta lah. Bedanya ini bukan di pipi, atau jidat. Ini sedikit dibawah leher gue.

Dan, seminggu kemudian radangnya pun hilang. Dan dia berubah menjadi gunung tanpa kawah, alias jerawat tanpa lubang. Ahh apa sih maksudnya. Pokoknya si jerawat ini ngga bisa diapa2in. Ngga bisa dikeluarin isinya, ngga bisa dipencet, ditusuk, atau ditabok. Dia diam tanpa dosa.

Gue masih cuek. Biarin, kayak pake liontin (dooh sok positif).

Sampai sekitar 6 bulan kemudian, si jerawat ini mengundang 2 orang adiknya datang. menempel mesra sekitar 2 cm dibawah kakaknya, dan mengulang cerita yang sama.

Yang menyebalkan adalah, si bekas jerawat ini kemudian berubah menjadi keloid. Dia berubah melebar, dan menebal. Bayangkan dari jerawat berukuran kurang lebih 1mm, dia melebar menjadi seukuran 2cm2 woohohoho.

Awalnya gue terganggu dengan banyak pertanyaan dari para rekan wartawan mengenai keloid ini. Udah gitu, posisinya didada, membuat semua orang yang ngobrol sama gue, pasti melihat, dan iseng bertanya. Mulai dari pertanyaan sopan sebangsa "bekas luka ya rin" atau "operasi apa rin?" sampai pertanyaan kacau seperti "kok putingnya ada tiga rin" (ini pasti bodoh sekali ya yang bertanya?) atau " rin, diapain aja tadi malem, sampai bekasnya kaya gitu (gubragggg).

Pertanyaan2 itu awalnya membuat gue sering memakai baju tertutup sampai atas leher, atau pakai kalung yang menutupi dada. Pernah juga ada masanya gue mencoba menutupi dengan bedak tebal2 (iya tahuuu, ngga berhasil, namanya juga usaha)

Tapi akhirnya gue menyerah, dan justru membuka lebar2 si keloid itu, dan dengan semangat 45 menerangkan kepada semua yang bertanya. Malah jadi jarang yang nanya tuh. Hehehe, Indonesia sekali, kalau dibuka2 malah ngga mau nanya, jadi ngga menarik lagi :P

Nah, masalahnya, si keloid ini ngga cuman berhenti di level sekedar mengganggu penampilan doang. Dia mulai naik ke level yang lebih tinggi. Gatel. Perih. Terkadang Panas.

Dan akhirnya gue dateng deh ke dokter kulit. Berusaha mengenyahkan si keloid tersayang ini.

Si dokter menerangkan ke gue, bahwa keloid, merupakan kerusakan kulit akibat bekas luka, yang paliiiing susah di buang. Secara scientific, belum ada obat yang benar2 efektif.
Huhuhu, mau nangis gue dengernya. Apalagi setelah doketrnya menambahkan "Waah yang punya kamu didada ya, kasian ya kamu, mana modelnya yang self stimulating gitu ya (ya, keloid gue keren, ngga diapaa-apain, dia bisa stimulate sendiri, uhuuuy)"

Tapi akhirnya dia memutuskan untuk menerapi keloid gue dengan cara di semprot beku, dan kemudian disuntik kenacort. Dia bilang perlu sekitar 11 kali terapi sebelum keloid itu rata, dan kemudian tinggal dilaser untuk menghilangkan warnanya yang berbeda dengan warna kulit sekitarnya.

Jangan tanya gue rasa sakitnya. Sumpah periiiihhh. Dibeku-in sih kaya disemprot uap dingin. Tapi setelah itu... slemet slemet... mantap perihnya. Apalagi pas kenacortnya masuk melalui jarum suntik. Wohohoho, mantaaafff.

Belum lagi, sekitar 3 harian, keloid gue akan melepuh sebelum akhirnya kulitnya mengelupas. Lumayan deh sakitnya....

4 kali gue dateng dan disiksa, dokternya bilang bahwa keloidnya udah rata, dan bisa dilaser. Gue diminta dateng ke RS berbeda untuk di Laser. Sayang seribu sayang, gue ngga nemu2 dimanakah si RS tersebut, jadi kegiatan laser melasernya pun gue undur.

Nah, tapi memang hebat keloid gue. Melihat gue mengundurkan kegiatan melaser, dan juga sudah tidak membunuh dia dengan kenacort lagi. Si Keloid langsung berubah menjadi alien. Tadinya dorman alias pura2 mati. Dengan aji2 self stimulating, dia bangun lagi. Dan malah memBESAR!!!

Kerasa banget kalau si Alien alias keloid ini dendam sama gue. Bukannya dia malu2 membesarnya, ini malah semakin melebar, dan jadi sensi-an. Iya sensi, kena baju jadi perih. Kena apa2 dikit jadi sakit. Sensi banget deh.


Nah, 2 bulanan yang lalu, seorang kenalan ngasih tahu gue. Bahwa ada plester yang bisa pelan2 ngeilangin keloid ini. So gue cari2 lah di internet. Dan ketemu Cica care ini. Unfortunately, di Indonesia ngga ada :(
Untungnya seorang teman lain berbaik hati untuk dititipin ketika dia menyambangi singapura. (Eeeeh baru inget, belum bayaaar:), dapatlah gue si Cicacare ini. Bentuknya lucu, seperti selotip tapi berbentuk Gel. Yang lucu lagi adalah dia dipakai terus2an sepanjang hari, tapi setiap kita mandi, harus dibuka, dan dicuci! Iya dicuci pakai sabun. Baru ditempelin lagi. Aneh ya.
Dibilangnya, setelah 2-4 bulan pemakaian, Keloidnya akan hilang, merata dan ngga gatel lagi.

Gue baru pake 2 hari. Yang paling kerasa adalah ngga terlalu perih keloid gue sekarang, soalnya kan dia berfungsi sebagai pelindung kulit. Jadi ngga ada lagi kegesek2 baju ataupun kalung.

Tapi berfungsi atau tidak... yaa tinggal nunggu aja nih... 2 bulan lagi... :)

PS : Keloid ini bakat2an, jadi bukannya gue punya bakat nari, nyanyi atau melukis. Bakat gue adalah keloid :(. Bokap gue juga punya keloid besar didadanya, dengan cerita yang serupa dengan gue. Dan juga gagal disuntikin kenacort ribuan kali. Hilangnya karena dia mengkurus akibat serangan diabetes :(. Huhu sediiih

Wednesday, July 14, 2010

From Indra...

Hai Tan In,


Happy birthday ya….

Semoga di hari ulang tahun yang kesekian, di saat kebersamaan kita yang memasuki tahun ke 9 dan umur Rangga (anak kita) memasuki 4 tahun dan mulai masuk di TK A Al – Azhar 9 :

Tan In makin merasa muda.
Makin percaya diri.
Makin dewasa.
Makin bisa menjaga kesehatan.
Bisa mulai membagikan ilmu & ketrampilan yang dimiliki di lingkungan yang lebih luas.
Makin sayang sama kami berdua ( gw & Rangga)
Bisa mewujudkan cita-cita kita bersama.


Amin ya Robbal Alamin...

Tuesday, July 06, 2010

Surga kecil di belitung

Bersantai di pulau lengkuas, hilanglah semua pikiran tentang kerjaan :)

Yuhuuuu, selamat datang di pulau laskar pelangi...
Senang banget gue, sekitar sebulan yang lalu berkesempatan dateng ke pulaunya laskar pelangi...
Ngga nyangka bahwa pantainya baguuuuussss banget...
Iya, gue bukan orang yang sangat sangat mengagumi alam, dan bisa tercengang2 melihat alam dengan mulut membuka....
Hehe, gue cuma jenis yang akan bilang, "iya bagus, foto2 yuk... " gitu aja udah...terus langsung sibuk sama kamera, daripada meresapi keindahan alam...heheehe, orang kota bangeeeetttt :(
Tapi hebatnya di belitung ini ada beberapa hal, yang bahkan, buat orang yang secuek gue bisa bikin bengong..dan sempet termangu
Diantara Pulau pasir dan pulau Batu Layar
Di Belitung ini, ada banyaaaak banget pulau2 bertebaran, salah satu diantaranya adalah pulau pasir. Pulau yang hanya selebar mungkin 1 km2 yang isinya pasir doang. Nah, setelah melewati pulau ini, dan kita berlayar ke arah Pulau Batu layar (yang ada batu berbentuk layar perahu), ada satu titik, dimana tiba2 aja, banyaaak banget batu2 besar dikejauhan, dikombinasikan dengan laut yang biruuuu, dan langit yang biru muda. Entah kenapa pada saat ini yang muncul dikepala gue adalah " Lah, kalau di bumi aja ada tempat sekeren gini, se absurd ini, gimana di surga ya?" hohohoho... sumpah bagussssss banget di titik itu, gue berasa seperti ada di dalam lukisan, didalam kehidupan lain, dimasa dan dimensi yang berbeda (hohoho, mulai lebaaayyy)


Aneka batu yang bertebaran di Aneka pantai belitung. Entah Ledakan gunung sebesar apa yang membuat batu2 sebesar rumah senilai lebih dari 2 milyar ini, bisa bertebaran di seluruh pinggiran pantai... Sumpah baru sekali ini gue ngelihat batu2 yang sebesar ini....
Pasir... pasir ... dan pasir dengan aneka bentuk, warna dan kehalusan...
Woooo, sayang banget liburan gue hanya 3 hari saja. Dikepala gue...rasanya pingin spend 1 minggu, hanya untuk berleyeh2 dipinggir pantai, mengoleksi aneka jenis pasir pantai yang berbeda.....
Pulau Lengkuas dan Mercusuar 16 lantainya... Wooo pemandangannya kereeeennnnn :)

Jam Segini masih dikantor ?

Wah, baru sekali2nya ini berkeinginan nulis hanya karena terjebak dikantor
diantara temen2 yang sedang sibuk menghitung jualan tahun depan
dan tahun depannya lagi..dan tahun depannya lagi....
hihihihi, kepala gue rasanya mau pecah...

saat2 seperti ini, jadi mulai berpikir..
worth it ngga sih ini ?

huhuhu, entry paling nggga pentiiiinggg :)


21:50 di kulawi

Wednesday, March 17, 2010

D winning team

bersama team marketing n pemain PSSI (maap ya mas, ngga tahu namanya, ngga ngetooop siiih :P).
Gue mungil ya... hihihihihiiii....

"Keliatan banget kalau kamu suka aktivitas fisik. Matanya berbinar2 waktu main bola". Hmm ucapan temen gue ini kayaknya bener, walaupun rada menggeneralisasikan kesukaan gue sama aktivitas fisik. Iya gue suka olahraga. Tapi cuman yang gue jago aja, dan gue bisa ngelawan orang lain. Dan gue menang, hehehehe. Salahsatunya adalah main bola.

Beberapa olahraga lain udah pernah juga sih gue coba. Pernah ikutan klub renang selama 3 tahun. Lumayan berprestasi hihihi...juara 1 sejaksel jaman SD (ngga pentiiiing) tapi terpaksa berhenti karena sinusitis. Yang tersisa cuman lengan atas yang besaaaarrrr.. Tapi yang ga asik dengan renang itu, adalah... sepiiiiii. Pada saat gue lagi latihan dengan bolak balik kolam renang, atau bahkan saat pertandingan. Semua suara seperti hilang. Sepi. saking sepinya, gue kadang2 suka ngebayangin kalau ada ikan hiu yang ngejar2 gue... Sekedar buat memacu gue berenang lebih cepat dan bukannya bengong kesepian... hehehe lebay yah....

Olahraga beladiri gue pernah ikutan juga. Karate sampai ban biru (dan berhenti gara2 ujiannya ngga asik, rame2 gitu huh...) dan Merpati putih sebentar (berhenti gara2 keseleo waktu sok2an tendangan sambil terbang). Rasanya kok ya ngga asik ya...

Main Badminton pernah juga rutin tiap minggu. Asik sebenarnya, tapi rasanya ada yang ngga pas , plus juga tangannya jadi gede sebelah (hehehe alasan bangeeetttt).

Sementara olahraga yang sendirian dan melawan diri sendiri... Gue ngga suka tuh. Jogging, Bowling, Running, weh, ngga suka gue. Juga olahraga yang gue ngga bisa dan males belajarnya. Tennis (susah ngubah tangan yang udah kebiasaan main badminton), anggar (hehehe), gue ngga mau tuuuh.

Nah, ikutan main bola, sebenarnya baru sejak januari 2008, waktu ada danone world cup. Tiap CBU dipertandingkan, dan pemenangnya waktu itu, katanya akan diterbangkan ke miami untuk ikutan finalnya. Gue ikutan jadi team cewek. Sampai ada audisinya segala (halah) soalnya team jogja juga pengin ikutan join.
Menang?
Ya enggak laaah, team gue jadi team juara paling bontot diantara 3 CBU lainnya. Juara 4 !! huhuhuhu....
Tapi, kayaknya gue ngga jelek2 amat. Bisa ngegolin 2 kali, bahkan ke teamnya Aqua yang ada pemaninnya eks pemain nasional. Wuuuhuuu, rasanya gue udah jagooo banget saat itu. Sayangnya team lain lebih jago, dan juga kita kehabisan napas... Bayangin lapangannya setengah lapangan bola asli, dan pemainnya cuman 6 orang... ngga pingsan juga udah alhamdulillah...

Sejak saat itu, gue dikenal sebagai pemain bola, terutama kalau ada pertandingan2 antar divisi, baik yang perlu team cewek, ataupun team campuran. Entah kenapa, gue jadi seneng banget main bola. Mungkin karena jarang ada yang bisa, atau emang asik lari2 ngejar bola, buat gue ini olahraga yang gue suka banget....

Terakhir di annual meeting, gue ikutan jadi team marketing. Satu2nya cewek, dan gue memilih jadi back. Soalnya ngga pede kalau jadi striker-posisi kesukaan gue, soalnya ada mas pemain PSSI (tiap team diselipin pemain PSSI, biar seru!!), plus ada giom, anggota impor yang jago banget. So serahkanlah tugas menjebol gawang kepada yang lebih ahli... gue jaga belakang aja...
Sebagai orang yang ga pernah jadi back-kalau main bareng teman2 cewek, gue baru berasa, ternyata sengsara banget jadi back. Bolak balik gue harus nahan tendangan geledek lawan, paha, betis dan bahu gue rasanya penyet. Bahkan ada bekas memar sebesar bola di paha gue. Sengaja ngga gue kasih trombopop. Soalnya kayaknya keren (noraaakkk).

Ada yang bikin gue seneng pas main kemarin. Beberapa pemain lawan, gagal bisa masukin goal bahkan gagal dapet bola, karena gue tempeeeel terus. Mungkin tadinya mereka ngga nyangka gue akan bisa nempel seketat itu, bahkan ngga malu2 buat nubruk kalau perlu, sementara mereka kan ngga enak nubruk gue heheheehe. Seneng lihat muka marah mereka waktu putus asa ngga bisa nerima bola dari teamnya karena gue potong terus...:)

Tapi ada yang bikin gue sebel. Waktu si MC ngenalin pemainnya, dia bilang "lho team marketingnya kok ngga ada ceweknya, cowok semua?" dengan nada serius... Bener2 dia ngga sadar ada gue, sampai gue datengin dia dan bilang.... Gue cewekkkkkk

Huuuuh nyebeliiin!!!

Eh, tanggal 10 April nanti, bakalan ada DWC lagi, dan gue akan kembali tanding lawan team2 CBU lain. Pls doain kita bisa tampil bagus yah... objectivenya cuman 1 : Ga jadi juara paling buncit... heheheehe...

Monday, January 04, 2010

Ayam Tauco dan Masa kecil

Salah satu kegiatan liburan tahun baru 2009, pastinya hobby gue. Masak.
Ayam Tauco pedes adalah salah satu hasil karya gue yang bisa dibanggain. Ya iyalah, saking bangganya gue sama hasil karya ini, hanya dalam 2 kali makan doang, gue bisa habis 4 pcs ayam... heheheehee....
Pas makan, gue tiba2 teringat masa kecil gue. Bukan, bukan hanya karena waktu kecil gue suka banget ama ayam tauco....
Tapi karena waktu kecil gue berhasil ngerjain adek gue dengan sukses pake tauco ini.

Adek gue ini, si Ani namanya, doyan banget sama yang namanya ayam tauco. Dan dia ngga tau, yang namanya tauco itu itu tampangnya seperti apa... Eh, Kalian tau tauco kan? fermentasi kedelai yang baunya asem itu (iya, kalo dimasak enak, tapi bau aslinya gak enak banget, sumpah). Nah, pada suatu hari, gue datengin dia dengan sesendok penuh tauco. Dengan muka meyakinkan gue bilang ke dia. "An, kamu kan suka ayam tauco, ini nih yang namanya tauco, cobain deh, pasti kamu suka"

Dia dengan semangat datengin gue, tapi segera beringsut pas nyium baunya yang aneh. "Ah, ngaco mbak, baunya aja gini"
Gue dengan senyum maut ala sales MLM "Ahh, itu kan baunya, rasanya dong An... Udah dicampur aja enak banget, apalagi kalo masih utuhan tauco gini... Mantafff"
Gue ganti senyum dengan senyum penjual asuransi "Ayo An, cobain deh, ennaaaak banget, dikiiiit aja"

Ani mulai tergoda... "cobain deh, awas loh mbak kalo ngga enak"

Gue langsung mendekat dengan hati berbunga2 dan senyum lebar tertahan...
"Nih, cobain", kata gue, sambil mengacungkan sendok.....
Aaaaa, ammm, masuk deh sesendok tauco....
"Huahhhhhh" Setelah sendok masuk ke mulutnya, Ani langsung melepeh dan sibuk berlari mencari air buat membersihkan mulutnya....

Gue pun guling2an tertawa sampai menangis... huahahahhahahahahahaaaaaa........

Cerita kacau ini, masih aja diinget Ani, dan dijadikan senjata dia untuk menuduh gue sebagai kakak terjahat di dunia. Hehehe, mungkin iya sih. Sampai umur 10 tahunan, kedua adek gue gampang banget dibohongin, dan juga dianiaya, hehehe.... Adek gue yang satu lagi, dulu pas mandi bareng di kamar mandi dengan bak mandi 1x1m, sering gue jailin dengan melempar gayungnya ke ujung bak. Jelas aja dia ngga bisa sampai kan, orang masih pendek, paling baru TK atau SD kelas 1...

Pas dia coba ambil...kepalanya tiba2 sudah ditenggelamkan ke air sampai megap2. Siapa yang nenggelemin. Ya gue laaah... Jahat banget yah?
Kalau cuman menipu atau ngasih tahu nama pohon dengan dajo (daunnya ijo) atau karwah (akar dibawah) itu mah biasaaa....
Hmm kadang2 kekuasaan memang menimbulkan kejahatan ya?
Beda umur 3 tahun..... dulu, rasanya gue berkuasa banget.... (Makanya setelah mereka mulai gede, mereka berdua berkoalisi bersama buat menyerang gue...Jadilah gue si kakak yang ga punya temen hehehe, ya iyalah mereka berdua cuman beda setahun...kaya anak kembar kaaan)
Untung gue sekarang udah tobat... berubah jadi kakak yang baiiiiik banget (hehehe, menurut gue siiih)