Sunday, July 25, 2010

Alien bernama keloid

Keloid adalah jaringan kulit tambahan yang tumbuh di bekas luka. Keloid merupakan bekas luka hipertrofik. Keloid biasanya warnanya merah muda sampai coklat tua. Keloid tidak menular dan tidak berbahaya, hanya saja tampaknya bisa mengganggu dan rasanya bisa agak gatal.
Yang memiliki keloid biasanya orang berkulit gelap dan jarang ditemukan pada orang berkulit terang (wikipedia)


3 atau 4 tahun terakhir, gue diganggu banget sama 3 buah pulau kecil eks jerawat di dada. Keloid. Awalnya hanya berasal dari sebuah jerawat kecil mengganggu. Mungkin dia kagum sama keindahan dada gue (hueeek) dan memutuskan untuk menempel disana. Dan gue biarin. Gue pikir, "aaah dia kan cuman mengagumi dada gue, biarin aja" LHO... bukan bukan... bukan itu. Yang gue pikir saat itu adalah, "ah biarin aja, ntar juga hilang sendiri" dan itu ternyata kesalahan besar saudara2... Setelah si jerawat tersebut menempel, dia kemudian meradang, memerah, ya kayak jerawat orang jatuh cinta lah. Bedanya ini bukan di pipi, atau jidat. Ini sedikit dibawah leher gue.

Dan, seminggu kemudian radangnya pun hilang. Dan dia berubah menjadi gunung tanpa kawah, alias jerawat tanpa lubang. Ahh apa sih maksudnya. Pokoknya si jerawat ini ngga bisa diapa2in. Ngga bisa dikeluarin isinya, ngga bisa dipencet, ditusuk, atau ditabok. Dia diam tanpa dosa.

Gue masih cuek. Biarin, kayak pake liontin (dooh sok positif).

Sampai sekitar 6 bulan kemudian, si jerawat ini mengundang 2 orang adiknya datang. menempel mesra sekitar 2 cm dibawah kakaknya, dan mengulang cerita yang sama.

Yang menyebalkan adalah, si bekas jerawat ini kemudian berubah menjadi keloid. Dia berubah melebar, dan menebal. Bayangkan dari jerawat berukuran kurang lebih 1mm, dia melebar menjadi seukuran 2cm2 woohohoho.

Awalnya gue terganggu dengan banyak pertanyaan dari para rekan wartawan mengenai keloid ini. Udah gitu, posisinya didada, membuat semua orang yang ngobrol sama gue, pasti melihat, dan iseng bertanya. Mulai dari pertanyaan sopan sebangsa "bekas luka ya rin" atau "operasi apa rin?" sampai pertanyaan kacau seperti "kok putingnya ada tiga rin" (ini pasti bodoh sekali ya yang bertanya?) atau " rin, diapain aja tadi malem, sampai bekasnya kaya gitu (gubragggg).

Pertanyaan2 itu awalnya membuat gue sering memakai baju tertutup sampai atas leher, atau pakai kalung yang menutupi dada. Pernah juga ada masanya gue mencoba menutupi dengan bedak tebal2 (iya tahuuu, ngga berhasil, namanya juga usaha)

Tapi akhirnya gue menyerah, dan justru membuka lebar2 si keloid itu, dan dengan semangat 45 menerangkan kepada semua yang bertanya. Malah jadi jarang yang nanya tuh. Hehehe, Indonesia sekali, kalau dibuka2 malah ngga mau nanya, jadi ngga menarik lagi :P

Nah, masalahnya, si keloid ini ngga cuman berhenti di level sekedar mengganggu penampilan doang. Dia mulai naik ke level yang lebih tinggi. Gatel. Perih. Terkadang Panas.

Dan akhirnya gue dateng deh ke dokter kulit. Berusaha mengenyahkan si keloid tersayang ini.

Si dokter menerangkan ke gue, bahwa keloid, merupakan kerusakan kulit akibat bekas luka, yang paliiiing susah di buang. Secara scientific, belum ada obat yang benar2 efektif.
Huhuhu, mau nangis gue dengernya. Apalagi setelah doketrnya menambahkan "Waah yang punya kamu didada ya, kasian ya kamu, mana modelnya yang self stimulating gitu ya (ya, keloid gue keren, ngga diapaa-apain, dia bisa stimulate sendiri, uhuuuy)"

Tapi akhirnya dia memutuskan untuk menerapi keloid gue dengan cara di semprot beku, dan kemudian disuntik kenacort. Dia bilang perlu sekitar 11 kali terapi sebelum keloid itu rata, dan kemudian tinggal dilaser untuk menghilangkan warnanya yang berbeda dengan warna kulit sekitarnya.

Jangan tanya gue rasa sakitnya. Sumpah periiiihhh. Dibeku-in sih kaya disemprot uap dingin. Tapi setelah itu... slemet slemet... mantap perihnya. Apalagi pas kenacortnya masuk melalui jarum suntik. Wohohoho, mantaaafff.

Belum lagi, sekitar 3 harian, keloid gue akan melepuh sebelum akhirnya kulitnya mengelupas. Lumayan deh sakitnya....

4 kali gue dateng dan disiksa, dokternya bilang bahwa keloidnya udah rata, dan bisa dilaser. Gue diminta dateng ke RS berbeda untuk di Laser. Sayang seribu sayang, gue ngga nemu2 dimanakah si RS tersebut, jadi kegiatan laser melasernya pun gue undur.

Nah, tapi memang hebat keloid gue. Melihat gue mengundurkan kegiatan melaser, dan juga sudah tidak membunuh dia dengan kenacort lagi. Si Keloid langsung berubah menjadi alien. Tadinya dorman alias pura2 mati. Dengan aji2 self stimulating, dia bangun lagi. Dan malah memBESAR!!!

Kerasa banget kalau si Alien alias keloid ini dendam sama gue. Bukannya dia malu2 membesarnya, ini malah semakin melebar, dan jadi sensi-an. Iya sensi, kena baju jadi perih. Kena apa2 dikit jadi sakit. Sensi banget deh.


Nah, 2 bulanan yang lalu, seorang kenalan ngasih tahu gue. Bahwa ada plester yang bisa pelan2 ngeilangin keloid ini. So gue cari2 lah di internet. Dan ketemu Cica care ini. Unfortunately, di Indonesia ngga ada :(
Untungnya seorang teman lain berbaik hati untuk dititipin ketika dia menyambangi singapura. (Eeeeh baru inget, belum bayaaar:), dapatlah gue si Cicacare ini. Bentuknya lucu, seperti selotip tapi berbentuk Gel. Yang lucu lagi adalah dia dipakai terus2an sepanjang hari, tapi setiap kita mandi, harus dibuka, dan dicuci! Iya dicuci pakai sabun. Baru ditempelin lagi. Aneh ya.
Dibilangnya, setelah 2-4 bulan pemakaian, Keloidnya akan hilang, merata dan ngga gatel lagi.

Gue baru pake 2 hari. Yang paling kerasa adalah ngga terlalu perih keloid gue sekarang, soalnya kan dia berfungsi sebagai pelindung kulit. Jadi ngga ada lagi kegesek2 baju ataupun kalung.

Tapi berfungsi atau tidak... yaa tinggal nunggu aja nih... 2 bulan lagi... :)

PS : Keloid ini bakat2an, jadi bukannya gue punya bakat nari, nyanyi atau melukis. Bakat gue adalah keloid :(. Bokap gue juga punya keloid besar didadanya, dengan cerita yang serupa dengan gue. Dan juga gagal disuntikin kenacort ribuan kali. Hilangnya karena dia mengkurus akibat serangan diabetes :(. Huhu sediiih

Wednesday, July 14, 2010

From Indra...

Hai Tan In,


Happy birthday ya….

Semoga di hari ulang tahun yang kesekian, di saat kebersamaan kita yang memasuki tahun ke 9 dan umur Rangga (anak kita) memasuki 4 tahun dan mulai masuk di TK A Al – Azhar 9 :

Tan In makin merasa muda.
Makin percaya diri.
Makin dewasa.
Makin bisa menjaga kesehatan.
Bisa mulai membagikan ilmu & ketrampilan yang dimiliki di lingkungan yang lebih luas.
Makin sayang sama kami berdua ( gw & Rangga)
Bisa mewujudkan cita-cita kita bersama.


Amin ya Robbal Alamin...

Tuesday, July 06, 2010

Surga kecil di belitung

Bersantai di pulau lengkuas, hilanglah semua pikiran tentang kerjaan :)

Yuhuuuu, selamat datang di pulau laskar pelangi...
Senang banget gue, sekitar sebulan yang lalu berkesempatan dateng ke pulaunya laskar pelangi...
Ngga nyangka bahwa pantainya baguuuuussss banget...
Iya, gue bukan orang yang sangat sangat mengagumi alam, dan bisa tercengang2 melihat alam dengan mulut membuka....
Hehe, gue cuma jenis yang akan bilang, "iya bagus, foto2 yuk... " gitu aja udah...terus langsung sibuk sama kamera, daripada meresapi keindahan alam...heheehe, orang kota bangeeeetttt :(
Tapi hebatnya di belitung ini ada beberapa hal, yang bahkan, buat orang yang secuek gue bisa bikin bengong..dan sempet termangu
Diantara Pulau pasir dan pulau Batu Layar
Di Belitung ini, ada banyaaaak banget pulau2 bertebaran, salah satu diantaranya adalah pulau pasir. Pulau yang hanya selebar mungkin 1 km2 yang isinya pasir doang. Nah, setelah melewati pulau ini, dan kita berlayar ke arah Pulau Batu layar (yang ada batu berbentuk layar perahu), ada satu titik, dimana tiba2 aja, banyaaak banget batu2 besar dikejauhan, dikombinasikan dengan laut yang biruuuu, dan langit yang biru muda. Entah kenapa pada saat ini yang muncul dikepala gue adalah " Lah, kalau di bumi aja ada tempat sekeren gini, se absurd ini, gimana di surga ya?" hohohoho... sumpah bagussssss banget di titik itu, gue berasa seperti ada di dalam lukisan, didalam kehidupan lain, dimasa dan dimensi yang berbeda (hohoho, mulai lebaaayyy)


Aneka batu yang bertebaran di Aneka pantai belitung. Entah Ledakan gunung sebesar apa yang membuat batu2 sebesar rumah senilai lebih dari 2 milyar ini, bisa bertebaran di seluruh pinggiran pantai... Sumpah baru sekali ini gue ngelihat batu2 yang sebesar ini....
Pasir... pasir ... dan pasir dengan aneka bentuk, warna dan kehalusan...
Woooo, sayang banget liburan gue hanya 3 hari saja. Dikepala gue...rasanya pingin spend 1 minggu, hanya untuk berleyeh2 dipinggir pantai, mengoleksi aneka jenis pasir pantai yang berbeda.....
Pulau Lengkuas dan Mercusuar 16 lantainya... Wooo pemandangannya kereeeennnnn :)

Jam Segini masih dikantor ?

Wah, baru sekali2nya ini berkeinginan nulis hanya karena terjebak dikantor
diantara temen2 yang sedang sibuk menghitung jualan tahun depan
dan tahun depannya lagi..dan tahun depannya lagi....
hihihihi, kepala gue rasanya mau pecah...

saat2 seperti ini, jadi mulai berpikir..
worth it ngga sih ini ?

huhuhu, entry paling nggga pentiiiinggg :)


21:50 di kulawi